Pengelolaan Audit Keperawatan

Proses Audit Keperawatan
• Tentukan aspek yang akan dievaluasi dan pendekatan yang akan digunakan
• Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
• Tentukan standar dan kriteria
• Susun instrumen evaluasi
• Tentukan jumlah sampel dan lamanya waktu penilaian
• Kumpulkan data dan susun data serta penilaiannya
• Analisa data
• Buat kesimpulan tingkat mutu aspek yang dinilai
• Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan

Metode Audit Keperawatan:
Ada dua metode:
a. Pandangan retrospektif - ini mengacu pada penilaian yang mendalam kualitas setelah pasien telah habis, memiliki pasien grafik untuk sumber data.
Audit retrospektif adalah metode untuk mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dengan memeriksa asuhan keperawatan seperti yang tercermin dalam catatan perawatan pasien untuk pasien habis. Dalam hal ini jenis audit perilaku khusus yang dijelaskan maka mereka diubah menjadi pertanyaan dan pemeriksa mencari jawaban dalam catatan. Misalnya pemeriksa terlihat melalui catatan pasien dan bertanya:
a. Adalah proses pemecahan masalah yang digunakan dalam perencanaan asuhan keperawatan?
b. Apakah data pasien dikumpulkan secara sistematis?
c. Apakah deskripsi pra-rumah sakit pasien rutinitas disertakan?
d. Hasil tes laboratorium yang digunakan dalam perencanaan perawatan?
e. Apakah perawat melakukan penilaian fisik? Bagaimana informasi yang digunakan?
f. Apakah diagnosis keperawatan menyatakan?
g. Apakah perintah menulis perawat keperawatan? Dan seterusnya.

b. Tinjauan bersamaan - ini mengacu pada evaluasi yang dilakukan atas nama pasien yang masih menjalani perawatan. Ini meliputi penilaian pasien di samping tempat tidur dalam kaitannya dengan pra-ditentukan kriteria, mewawancarai staf yang bertanggung jawab untuk perawatan ini dan meninjau catatan pasien dan rencana perawatan.

Metode untuk Mengembangkan Kriteria:
1. Tentukan populasi pasien.
2. Mengidentifikasi kerangka waktu untuk mengukur hasil perawatan,
3. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang biasa berulang disajikan oleh populasi pasien yang ditetapkan,
4. Kriteria hasil pasien Negara,
5. Negara dapat diterima tingkat pencapaian tujuan,
6. Tentukan sumber informasi.
7. Desain dan jenis alat
a. Jaminan kualitas harus menjadi prioritas,
b. Mereka yang bertanggung jawab harus menerapkan program tidak hanya alat,
c. Sebuah koordinator harus mengembangkan dan mengevaluasi kegiatan jaminan kualitas,
d. Peran dan tanggung jawab harus disampaikan,
e. Perawat harus diinformasikan tentang proses dan hasil program,
f. Data harus dapat diandalkan,
g. Orientasi memadai pengumpulan data adalah penting,
h. Kualitas data harus disetahunkan dan digunakan oleh personil keperawatan di semua tingkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar