A. Pemain
- Aida Nurfitriani sebagai Perawat
- Febry Tresna Fauzi sebagai Pasien
- Dasa T. A sebagai Narator dan Keluarga
B. Naskah Role Play
Di sebuah rumah sakit di
Cianjur, tepatnya ruang Apel no. 2, ada seorang pasien laki-laki bernama
Bapak Febry Tresna yang berumur 17 tahun. Bapak ini datang ke rumah
sakit dengan gejala demam tinggi, diantar keluarganya.
Maka, salah seorang perawat
bernama Aida Nurfitriani ditugaskan untuk melakukan pemberian obat intra
cutan, sebelum diberikan obat antibiotik.
Perawat : (Ya Allah, semoga saya dalam melakukan pemberian obat pada pasien ini dapat berjalan dengan lancar). Assalamualaikum…
Semua : Waalaikumsalam…
Perawat : Perkenalkan, saya perawat Aida yang akan bertugas di ruangan ini. Apa benar ini dengan Bapak Febry Tresna?
Pasien : Iya, (sambil mengangguk)
Keluarga : Iya suster, ini dengan Febry, keponakan saya.
Perawat : Oh iya kalau begitu.
Bapak, saya di sini akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada bapak.
Mohon dijawab dengan sebenar-benarnya ya, pak.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Tempat tinggal bapak di mana?
Keluarga : Kami tinggal di Jln. Pangeran Hidayatullah, RT. 06/09.
Perawat : Bapak Febry ini sudah bekerja?
Keluarga : Kebetulan suster, Febry ini masih SMA, kelas 3.
Perawat : Nah sekarang, apa yang bapak terasa dalam tubuh bapak?
Keluarga : Ayo Feb. Ceritakan apa yang terasa ke susternya.
Pasien : Saya merasa pusing suster. Kepala saya seperti muter-muter gak karuan, badan saya panas dan terasa sakit di mana-mana. Saya merasa gak kuat suster.
Perawat : Kalau saya tekan di sini, apa bapak merasa sakit?
Pasien : (Aww..) Sakit suster.
Perawat : Baiklah, saya akan ukur suhu tubuh bapak. Tolong angkat ketiak bapak, ya. (perawat memasukan termometer). Coba kita tunggu beberapa menit..
Kemudian didapat hasil pengukuran suhu tubuh pasien.
Perawat : Suhu tubuh bapak 39
C, panas tubuh bapak melebihi normal. Biasanya, untuk ukuran normal
sekitar 36 C. Bapak memiliki gejala demam yang tinggi, mungkin saya akan
konsultasi dulu dengan dokter untuk penanganan pertama. Dokternya akan
datang sekitar 5 jam lagi, jadi mungkin saya akan memberikan tindakan
perawatan pertama pada bapak. Sekitar 20 menit lagi saya akan kembali,
bapak bisa menunggu?
Pasien : Ya suster, agak cepatan dikit, saya merasa gak kuat.
Perawat : Iya, saya permisi dulu. Assalamualaikum..
Semua : Waalaikumsalam..
Setelah perawat
mendapatkan data yang diperlukan, perawat pun meninggalkan pasien dan
melakukan kontrak waktu dengan pasien untuk melakukan tindakan.
Selanjutnya, pada pukul 07.30, perawat Aida kembali dengan membawa
peralatan untuk melakukan tindakan.
Perawat : Assalamualaikum..
Semua : Waalaikumsalam..
Perawat : Maaf bapak, jika
menunggu lama. Saya sudah mendapatkan hasil keputusan dari dokter. Bapak
akan diberi obat antibiotik untuk agar panasnya turun. Nanti, sekitar 4
jam lagi, dokter akan memeriksa bapak. Sebelumnya, apa bapak alergi
obat antibiotik?
Keluarga : Tidak tau suster.
Soalnya Febry ini baru pertama kali berobat ke rumah sakit. Dulunya
kalau sakit, cuma minum jamu saja.
Perawat : Oh iya. Kalau begitu saya akan melakukan skin test dulu pada bapak. Nanti hasilnya bisa diketahui, bapak alergi obat antibiotik atau tidak. Bapak bersedia?
Pasien : Baiklah suster.
Setelah mendapat persetujuan dari pasien, maka perawat pun melakukan tindakan pemberian obat intra cutan.
Perawat : (Perawat
membersihkan daerah yang akan dilakukan suntikan, kemudian daerah
tersebut agak ditegangkan. Kemudian tindakan pun dilakukan). Bagaimana perasaan bapak?
Pasien : Agak terasa sakit, suster.
Perawat : Tidak apa-apa. Maaf
pak, daerah yang tadi disuntik saya lingkari dulu dengan spidol. Nanti
sekitar 15 menit obat akan bereaksi, daerah sekitar suntikan tersebut
jika kemerahan berarti tandanya bapak alergi obat antibiotik.
Pasien : Oh iya suster.
Perawat : Kalau begitu saya
permisi dulu. Saya akan membereskan peralatan dulu, nanti jika sudah ada
hasilnya, segera bapak panggil saya, ya. Assalamualaikum..
Pasien : Iya suster. Waalaikumsalam..
Perawat pun membereskan
peralatannya, dan melakukan kontrak waktu kembali. Setelah diketahui
hasilnya, maka pasien bisa diberi obat antibiotik atau tidak dengan
alasan alergi.
Role Play Discharge planning
Narasi Kasus:
Pada hari senin tanggal 12 desember 2011, pasien dengan diagnose medis fraktur radialis sinistra dan terdapat luka abrasi ekstreminitas dektra dirawat di ruang asoka selama 5 hari yang lalu pada tanggal 9 desember 2011, pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter. Tindakan keperawatan yang sudah di lakukan:
10. Foto rongen
11. Pemeriksaan Laboratorium
12. Reposisi
13. Pemasangan Gips
14. Rawat luka abrasi
15. Pemasangan infuse
16. Injeksi antibiotic dan analgesik
Role Play
Dokter datang melakukan visite ke pasien Ny “A” di dampingi oleh Karu, Katim, dan PP. setelah dokter memeriksa, keadaan pasien ternyata sudah membaik dan di perbolehkan pulang.
Karu: “Dokter, ini pasien Ny “A” dengan diagnose Fraktur radialis hari ke 5, kondisinya dari kemarin sampai sekarang sudah lumayan membaik.”
Dokter : “Selamat pagi Bu! Bagaimana keadaanya?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah membaik dok.”
Dokter: ibu “ A “ tidak ada keluhan?
Pasien : tidak ada dokter.
Setelah itu dokter memeriksa keadaan umum pasien dan hasilnya sudah membaik.
Dokter : ibu “ A” setelah saya memeriksa kondisi Ibu ternyata konsisi ibu memang sudah membaik. Dan ibu “A” sudah diperbolehkan untuk pulang.
Setelah itu dokter meninggalkan pasien. Karu dan perawat lainnya kembali keruangan..
Kemudian PP menyiapkan untuk mengisi format Discharge Planning. Kemudian mengkonsulkan ke KARU
PP : pak ini format discharge planning buat pasien ny “A”. tolong bapak periksa mungkin ada yang kurang dan ada kesalahan.
KARU : “oh ya,” ( karu memeriksa format discharge planning dan membolehkan format discharge planning tersebut diberikan pada pasien ).
PP menyuruh PA Memanggil keluarga pasien “A”
PP : pak berdasarkan hasil pemeriksaasan tadi ternyata kondisi ibu “A” sudah membaik dan dokter memperbolehkan pulang. Ini saya buatkan surat control. nanti ibunya control di poli orthopedi. Untuk perawatan dirumah usahakan ibu menjaga kebersihan gips dan lukanya serta tidak boleh terkena air, soalnya bisa memperlambat proses penyembuhan luka. Ini obat obatan yang masih tersisa dan harus diminum di rumah.
Untuk masalah makannya dirumah ibu “A” gak perlu tarak kecuali jika ada alergi sama makanan tolong dihindari. Untuk sementara waktu ibu “A” perlu membatasi aktivitasnya dirumah., Dan pak ini hasil foto rontennya. Setelah bapak menyelesaikan administrasinya ibu “A” diperbolehkan untuk pulang.
Silahkan bapak mengurus semua biaya perawatan ibu “A” di bidang administrasinya
Pada hari senin tanggal 12 desember 2011, pasien dengan diagnose medis fraktur radialis sinistra dan terdapat luka abrasi ekstreminitas dektra dirawat di ruang asoka selama 5 hari yang lalu pada tanggal 9 desember 2011, pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter. Tindakan keperawatan yang sudah di lakukan:
10. Foto rongen
11. Pemeriksaan Laboratorium
12. Reposisi
13. Pemasangan Gips
14. Rawat luka abrasi
15. Pemasangan infuse
16. Injeksi antibiotic dan analgesik
Role Play
Dokter datang melakukan visite ke pasien Ny “A” di dampingi oleh Karu, Katim, dan PP. setelah dokter memeriksa, keadaan pasien ternyata sudah membaik dan di perbolehkan pulang.
Karu: “Dokter, ini pasien Ny “A” dengan diagnose Fraktur radialis hari ke 5, kondisinya dari kemarin sampai sekarang sudah lumayan membaik.”
Dokter : “Selamat pagi Bu! Bagaimana keadaanya?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah membaik dok.”
Dokter: ibu “ A “ tidak ada keluhan?
Pasien : tidak ada dokter.
Setelah itu dokter memeriksa keadaan umum pasien dan hasilnya sudah membaik.
Dokter : ibu “ A” setelah saya memeriksa kondisi Ibu ternyata konsisi ibu memang sudah membaik. Dan ibu “A” sudah diperbolehkan untuk pulang.
Setelah itu dokter meninggalkan pasien. Karu dan perawat lainnya kembali keruangan..
Kemudian PP menyiapkan untuk mengisi format Discharge Planning. Kemudian mengkonsulkan ke KARU
PP : pak ini format discharge planning buat pasien ny “A”. tolong bapak periksa mungkin ada yang kurang dan ada kesalahan.
KARU : “oh ya,” ( karu memeriksa format discharge planning dan membolehkan format discharge planning tersebut diberikan pada pasien ).
PP menyuruh PA Memanggil keluarga pasien “A”
PP : pak berdasarkan hasil pemeriksaasan tadi ternyata kondisi ibu “A” sudah membaik dan dokter memperbolehkan pulang. Ini saya buatkan surat control. nanti ibunya control di poli orthopedi. Untuk perawatan dirumah usahakan ibu menjaga kebersihan gips dan lukanya serta tidak boleh terkena air, soalnya bisa memperlambat proses penyembuhan luka. Ini obat obatan yang masih tersisa dan harus diminum di rumah.
Untuk masalah makannya dirumah ibu “A” gak perlu tarak kecuali jika ada alergi sama makanan tolong dihindari. Untuk sementara waktu ibu “A” perlu membatasi aktivitasnya dirumah., Dan pak ini hasil foto rontennya. Setelah bapak menyelesaikan administrasinya ibu “A” diperbolehkan untuk pulang.
Silahkan bapak mengurus semua biaya perawatan ibu “A” di bidang administrasinya
(http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/04/17/role-play-pemberian-obat-intra-cutan-pada-pasien/)
(http://riskydeni.blogspot.com/2011_12_01_archive.html)
kopas titk ae dol
BalasHapusKaru, PP dan Pa itu apa?
BalasHapusAnatomi Fisilogi Mata
BalasHapusLaporan Pendahuluan Keperawatan ADHF
Makalah Manajemen Keperawatan Controling